Jumat, 15 Juni 2012

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara

Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU) adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang disingkat KASAU yang pada saat ini dijabat oleh Marsekal Imam Sufaat. Saat ini TNI-AU memiliki dua komando operasi yaitu Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) yang bermarkas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU II) yang bermarkas di Makassar.
Tentara Nasional Indonesia- Angkatan Udara
Indonesian Air Force arms
Founded 9 April 1946
Negara Indonesia
Tipe unit Angkatan Udara
Spesialisasi Melindungi dan mendominasi ruang udara Indonesia serta seluruh wilayahnya
Jumlah personil 37,850 personnel
510 pesawat
Motto Swa Bhuwana Paksa
(Sanskrit, lit:"Sayap Pelindung Tanah Airku".")
Komando tempur
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat
Lencana
Roundel Roundel Indonesia Air Force.svg
Roundel 1946-1949 Roundel Indonesia 1946-1949.svg
Pesawat/Helikopter temput
Pesawat serbu Su-30, F-16, Hawk Mk. 209, KF-X
Radar pesawat C-295 AEW&C
Pesawat tempur Su-27, Su-30, F-16, F-5, T-50 Golden Eagle
Pesawat sergap Su-27, F-16
Pesawat patroli 737-2X9 Surveiller, CN235MPA, C-295MPA, NC-212MPA
Pesawat pengintai EMB-314
Pesawat latih KT-1, Hawk Mk.109, T-34, AS/SA-202, T-50 Golden Eagle, Su-30
Pesawat pengangkut C-130, CN-235, CASA-C-295, F-27, F-28, C-212, Boeing 737-400
Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg

Kecabangan militer
Angkatan Darat TNI Angkatan Darat
Angkatan Laut TNI Angkatan Laut
Angkatan Udara TNI Angkatan Udara
Lainnya
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg Sejarah TNI
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Angkatan Darat Pangkat di TNI-AD
Angkatan Laut Pangkat di TNI-AL
Angkatan Udara Pangkat di TNI-AU

Tugas TNI-AU

Sesuai dengan UU TNI pasal 10, Angkatan Udara bertugas:
  • melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan;
  • menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
  • melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara; serta
  • melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

[sunting] Sejarah

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.
Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pemboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti jenis Cureng, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU. Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima beberapa aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depot logistik lainnya. Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.
Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA). Saat itu TNI AU mendapat pesawat tempur dari Uni Soviet dan Eropa Timur, berupa MiG-17, MiG-19, MiG-21, pembom ringan Tupolev Tu-2, dan pemburu Lavochkin La-11. Pesawat-pesawat ini mengambil peran dalam Operasi Trikora dan Dwikora.
TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi dibawah dipimpin oleh KASAU Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani awal 1960-an. TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

[sunting] Organisasi

TNI-AU berada di bawah Markas Besar TNI. Perwira tersenior Angkatan Udara, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Marsekal mengepalai Angkatan Udara di bawah Panglima TNI. Mabes TNI AU membawahi Kotama-Kotama.

[sunting] Daftar Kotama TNI AU

  1. KOOPSAU I (Wilayah Barat) Mako di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta,
    1. LANUMA (TIPE A) Sebanyak 4 Satuan.
    2. LANUD (TIPE B) Sebanyak 4 Satuan.
    3. LANUD (TIPE C) Sebanyak 8 Satuan.
    4. LANUD (TIPE D) Sebanyak 6 Satuan.
    5. Skadron-skadron operasi;
      1. SKADRON 1 di LANUMA SUPADIO, Pontianak
      2. SKADRON 2 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
      3. SKADRON 6 di LANUMA ATANG S, Bogor
      4. SKADRON 7 di LANUD SURYADARMA, Subang
      5. SKADRON 8 di LANUMA ATANG S, Bogor
      6. SKADRON 12 di LANUMA PEKANBARU, Pekanbaru
      7. SKADRON 17 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
      8. SKADRON 31 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
      9. SKADRON 45 di LANUMA HALIM PK, Jakarta
  2. KOOPSAU II (Wilayah Timur) Mako di Komplek Lanuma Hasanudin Makasar,
    1. LANUMA (TIPE A) Sebanyak 3 Satuan.
    2. LANUD (TIPE B) Sebanyak 6 Satuan.
    3. LANUD (TIPE C) Sebanyak 9 Satuan.
    4. LANUD (TIPE D) Sebanyak 2 Satuan.
    5. Skadron-skadron operasi;
      1. SKADRON 3 di LANUMA ISWAHYUDI, Madiun
      2. SKADRON 4 di LANUMA ABD SALEH, Malang
      3. SKADRON 5 di LANUMA HASSANUDDIN, Makassar
      4. SKADRON 11 di LANUMA HASSANUDDIN, Makassar
      5. SKADRON 14 di LANUMA ISWAHYUDI, Madiun
      6. SKADRON 15 di LANUMA ISWAHYUDI, Madiun
      7. SKADRON 21 di LANUMA ABD SALEH, Malang
      8. SKADRON 32 di LANUMA ABD SALEH, Malang
  3. KOHANUDNAS Mako di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta, KOHANUDNAS ADALAH TNI AU DAN TNI AU ADALAH KOHANUDNAS. Kohanudnas merupakan ujung tombak Kotama Operasional TNI AU yang bertugas melaksanakan Penegakan hukum di Udara dan mengatur seluruh potensi kekuatan udara bangsa indonesia. Terkait kekuatan minimum yang diperlukan Kohanudnas sebagai salah satu Ujung Tombak TNI AU dalam operasi Pertahanan Udara diperlukan Radar Sebanyak 32 Satrad terbagi di 4 Kosek (Saat ini mempunyai 19 Satrad), 4 skadron tempur buru sergap ditiap Kosek, 4 Skadron Rudal Jarak Sedang Moveable Paskhas ditiap Kosek,14 Den Hanud Titik PSU Paskhas dan 40 Pangkalan Udara (sudah ada). Jajaran Kohanudnas saat ini terbagi menjadi :
    1. KOSEKHANUDNAS I Jakarta
    2. KOSEKHANUDNAS II Makassar
    3. KOSEKHANUDNAS III medan
    4. KOSEKHANUDNAS IV Biak
    5. PUSDIKLAT HANUDNAS Surabaya
  4. KORPASKHAS Mako di Lanuma Sulaiman Margahayu Bandung,
    1. MAKO KORPASKHAS
    2. DEN BRAVO 90 ANTI TEROR
    3. WING/DIVISI I PASKHAS (Wilayah Barat)
      1. RESIMEN PARAKO PPRC I PASKHAS (Wilayah Barat))
        1. YON PARAKO PPRC 461 PASKHAS jakarta
        2. YON PARAKO PPRC 462 PASKHAS Pekanbaru
        3. YON PARAKO PPRC 465 PASKHAS Pontianak
        4. YON PARAKO PPRC 469 PASKHAS Medan (Next pengembangan dari Kompi A BS)
        5. KOMPI B BS PASKHAS Subang
        6. KOMPI G BS PASKHAS Lhokseumawe
        7. KOMPI H BS PASKHAS Banda Aceh
      2. RESIMEN PSU/ARHANUD I PASKHAS (Wilayah Barat)
        1. YON ARHANUD MOBILE 467 PASKHAS Jakarta
        2. DEN HANUD DI TIAP LANUMA TIPE A (Next=Halim, Pekanbaru, Supadio)
        3. DEN HANUD DI KOSEKHANUDNAS I DAN III
    4. WING/DIVISI II PASKHAS (Wilayah Timur)
      1. RESIMEN PARAKO PPRC II PASKHAS (Wilayah Timur))
        1. YON PARAKO PPRC 464 PASKHAS Malang
        2. YON PARAKO PPRC 466 PASKHAS Makassar
        3. YON PARAKO PPRC 468 PASKHAS Biak
        4. YON PARAKO PPRC 4610 PASKHAS Yogyakarta (Next pengembangan dari Kompi E BS)
        5. KOMPI D BS PASKHAS Kupang
        6. KOMPI BS PASKHAS Bali (Next karena Lanud naik status ke Tipe B)
        7. KOMPI BS PASKHAS Ambon (Next karena Lanud naik status ke Tipe B)
      2. RESIMEN PSU/ARHANUD II PASKHAS (Wilayah Timur)
        1. YON ARHANUD MOBILE 463 PASKHAS Madiun
        2. DEN HANUD DI TIAP LANUMA TIPE A (Next=Adi S, Abd Saleh, Iswahyudi, Hasanudin, Manuhua)
        3. DEN HANUD DI KOSEKHANUDNAS II DAN IV
    5. KODIKLAT PASKHAS, Mako Kodiklat Paskhas berada di Lanud Sulaiman Margahayu Bandung, teridiri :
      1. PUSDIKLAT PURRAT (Tempur Darat)
      2. PUSDIKLAT HANUD (Pertahanan Udara)
      3. PUSDIKLAT MATRA
      4. PUSDIKLAT KHUSUS
  5. KOMANDO PEMELIHARAAN MATERIIL TNI ANGKATAN UDARA (KOHARMATAU) Mako berada di Lanud Husein Satra Negara Bandung, membawahi =
    1. DEPO 10 di Lanud Husein S, Bandung
    2. DEPO 20 di Lanuma Iswahyudi, Madiun
    3. DEPO 30 di Lanuma Abd Saleh, Malang
    4. DEPO 40 di Lanud Sulaiman, Bandung
    5. DEPO 50 di Lanud Adi Soemarmo, Surakarta
    6. DEPO 60 di Lanud Iswahyudi, Madiun
    7. DEPO 70 di Lanud Sulaiman, Bandung
  6. AKADEMI ANGKATAN UDARA (AAU) Ksatrian berada di Yogyakarta, dipimpin oleh seorang Gubernur berpangkat Marsekal Muda dibantu seorang Wakil Gubernur berpangkat Marsekal Pertama. Sebutan untuk taruna AAU disebut Karbol, Saat ini Karbol dibagi menjadi tiga jurusan yaitu : Aeronautika, Elektronika dan Teknik Manajemen Industri. Kedepan akan ditambah satu jurusan lagi yaitu Paskhas. Setelah dilantik kesemua Karbol diberik kesempatan untuk mengikuti seleksi masuk menjadi Penerbang. Pendidikan dilaksanakan selama 4 tahun dan setelah lulus dan dilantik menjadi Perwira, Karbol berhak menyandang predikat sebagai Sarjana Pertahanan. Jajaran di AAU yaitu :
    1. DIRDIKLAT
    2. DIRMIN
    3. DIRJIAN
    4. DANWING KARBOL(Sebutan bagi siswa taruna aau adalah Karbol). Jajaran dibawahnya yaitu :
      1. DAN SKADRON TINGKAT I yaitu Skadron Prajurit Udara Karbol
      2. DAN SKADRON TINGKAT II yaitu Skadron Kopral Udara Karbol
      3. DAN SKADRON TINGKAT III yaitu Skadron Sersan Udara Karbol
      4. DAN SKADRON TINGKAT IV yaitu Skadron Sersan Mayor Udara Karbol
    5. KADEP MATRA
    6. KADEP AERO
    7. KADEP LEK
    8. KADEP TI
    9. KADEP JASMIL
    10. KAPOK GADIK
  7. KOMANDO PENDIDIKAN TNI AU (KODIKAU) Mako berada di Kompleks Lanuma Halim PK Jakarta, terdiri =
    1. TERDIRI DARI 2 WINGDIK
      1. WINGDIKUM di LANUMA HALIM P.K. Jakarta dan LANUMA ATANG S. Bogor
      2. WINGDIKTEKKAL di LANUD SURYADARMA Subang dan LANUD HUSEIN S. Bandung
    2. LANUD TEMPAT PELAKSANAAN PENDUKUNG KODIKAU =
      1. LANUMA ADI SUTJIPTO Yogyakarta
      2. LANUD ADI SOEMARMO Surakarta
      3. LANUD SULAIMAN Bandung
    3. SEKOLAH KESATUAN KOMANDO ANGKATAN UDARA (SEKKAU) Ksatrian berada di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta,(Diperuntukkan untuk para Pama sebagai jenjang karier ke pangkat mayor atau Pamen)
  8. SEKOLAH STAF KOMANDO ANGKATAN UDARA (SESKOAU) Ksatrian berada di Lembang Bandung,(Diperuntukkan untuk para Pamen sebagai syarat untuk menjadi seorang Komandan Satuan ataupun jenjang karier ke pangkat Kolonel)
  9. LAKESPRA
  10. PERBEKALAN MATERIAL PUSAT (BEKMATPUS) Mako berada di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta

[sunting] Pangkat

Sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Udara adalah Marsekal Besar dengan bintang lima. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini sepadan dengan Jenderal Besar di TNI Angkatan Darat dan Laksamana Besar di TNI Angkatan Laut. Sampai saat ini belum ada seorangpun perwira TNI Angkatan Udara yang dianugerahi pangkat tersebut, Marsekal dengan bintang empat, Marsekal Madya dengan bintang tiga, Marsekal Muda dengan bintang dua, Marsekal Pertama dengan bintang satu.

[sunting] Kekuatan Pasukan TNI Angkatan Udara

TNI Angkatan Udara saat ini dperkuat oleh 2 (dua) Pasukan yang keduanya mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda yaitu terdiri dari :
  1. Korps Pasukan Khas (Korpaskhas). Pasukan baret jingga yang dulu sangat terkenal dengan nama Pasukan Gerak Tjepat ((PGT) merupakan pasukan berkualifikasi Para Komando adalah pasukan pemukul tempur darat TNI Angakatan Udara bersifat ofensif, yang terdiri dari :
    1. Den Bravo 90 Paskhas Anti Teror
    2. Den Dalpur Paskhas
    3. Kompi Matra Paskhas
    4. Pasukan parakomando (parako)PPRC Paskhas sebagai pasukan lintas udara.
    5. Pasukan Pertahanan Udara Paskhas.
  2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan TNI AU.(Bersifat Defensif). Pasukan baret biru terbilang baru karena sebelumnya satuan ini telah ada ditiap-tiap lanuma dan lanud di seluruh Indonesia yang anggotanya terbentuk dengan mengambil beberapa orang dari tiap staf yang ada di pangkalan dengan di kepalai seorang perwira sebagai Kasi Kamhanlan. Kedepan Kamhanlan akan dibentuk menjadi Satuan sendiri dipimpin oleh seorang Pama sebagai Komandan Satuan Kamhanlanau yang bertugas melaksanakan pengamanan, pertahanan pangkalan TNI AU juga sebagai pasukan taktis dari tiap lanud. Tugas pengamanan pangkalan sebelumnya diemban oleh Satuan Provost AU kala itu masih menggunakan korps pasukan (Psk)yang salah satunya bertugas sebagai Pamfik, maka setelah berubah menjadi POMAU selanjutnya dikembalikan melaksanakan tugas-tugas kepolisian militer yaitu Gaktiblin, penyidikan, walmor dan protokoler.

[sunting] Komando Tempur TNI Angkatan Udara

Pelaksanaan operasi tempur TNI Angkatan Udara merupakan gabungan dari unsur-unsur tempur yang dimilki yaitu unsur pesawat/pangkalan, unsur radar dan unsur pasukan pemukul dan pertahanan udara Korpaskhas. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan suatu operasi udara atau untuk lebih mudah menyingkatnya dengan istilah Komando Paduan Tempur Udara. Kotama Operasi pelaksananya adalah =
  1. KOOPSAU, terdiri dari :
    1. UNSUR PESAWAT (Tempur, Angkut, Intai, Heli)
    2. UNSUR PENDUKUNG (Lanuma/Lanud)
  2. KOHANUDNAS, terdiri dari :
    1. SATRAD GCI (Ground Control Interception)
    2. SATRAD EW (Early Warning)
  3. KORPASKHAS, terdiri dari :
    1. SATUAN PEMUKUL (Resimen Parako PPRC Paskhas)
    2. SATUAN PERTAHANAN UDARA (Resimen Arhanud/PSU Paskhas)
    3. SATUAN PERTAHANAN PANGKALAN

[sunting] Wara

Foto seorang Wara
Wara adalah sebutan untuk prajurit TNI-AU wanita. Wara dibentuk agar kaum wanita dapat menjadi anggota TNI-AU seperti kaum pria. Wara dibentuk pada tanggal 12 Agustus 1962. Diharapkan kedepan dalam semangat Kartini dan emansipasi wanita tidak ada lagi perlakuan istimewa terhadap wara, tugas akan dilaksanakan wara seperti tugas para prajurit pria karena wara sejatinya juga seorang prajurit.

[sunting] Daftar Pangkalan Udara

[sunting] Koopsau I

Sukhoi Su-30 MK2 Flanker TNI-AU
Genaral Dynamics F-16A Fighting Falcon TNI-AU
Tipe A :
  1. Lanud Halim Perdanakusuma (HLP}, Jakarta
  2. Lanud Atang Sendjaja (ATS), Bogor
  3. Lanud Pekanbaru (PBR) , Pekanbaru
  4. Lanud Supadio (SPO) , Pontianak
Tipe B :
  1. Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh
  2. Lanud Medan (MDN), Medan
  3. Lanud Husein Sastranegara (HSN), Bandung
  4. Lanud Suryadarma (SDM), Subang
Tipe C :
  1. Lanud Maimun Saleh (MUS), Sabang
  2. Lanud Tanjung Pinang (TPI), Tanjung Pinang
  3. Lanud Hang Nadim, Batam
  4. Lanud Ranai (RNI), Natuna
  5. Lanud Padang (PDA), Padang
  6. Lanud Palembang (PLG), Palembang
  7. Lanud Tanjung Pandan (TDN), Belitung
  8. Lanud Wiriadinata (TSM), Tasikmalaya
Tipe D :
  1. Lanud Astra Kestra (ATK), Lampung
  2. Lanud Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
  3. Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
  4. Lanud Singkawang II (SWII), Singkawang
Rencana Pembangunan :
  1. Lanud Piobang (PBG) , Payakumbuh
  2. Lanud Gadut (GDT) , Bukittinggi

[sunting] Koopsau II

Tipe A :
  1. Lanud Hasanuddin (HND), Makassar
  2. Lanud Iswahyudi (IWJ), Madiun
  3. Lanud Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
Tipe B :
  1. Lanud Surabaya (SBY), Surabaya
  2. Lanud Pattimura (PTM), Ambon
  3. Lanud Jayapura (JAP), Jayapura
Tipe C :
  1. Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan Bun
  2. Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin
  3. Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
  4. Lanud Ngurah Rai (RAI), Denpasar (Tahun 2012 naik menjadi Tipe B)
  5. Lanud Rembiga (RBA), Mataram
  6. Lanud Eltari (ELI), Kupang(Tahun 2012 naik menjadi Tipe B)
  7. Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
  8. Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado
  9. Lanud Manuhua (MNA), Biak(Tahun 2012 naik menjadi Tipe B)
  10. Lanud Timika (TMK), Timika
  11. Lanud Merauke (MRE), Merauke
  12. Lanud Tarakan (TAK), Tarakan
Tipe D :
  1. Lanud Morotai (MRT), Halmahera Utara
  2. Lanud Dumatubun (DMN), Tual

[sunting] Kodikau

  1. Lanud Adi Sutjipto (ADI), Jogjakarta
  2. Lanud Adi Soemarmo (SMO), Surakarta
  3. Lanud Sulaiman (SLM), Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar