Lebah madu senantiasa dihormati umat manusia sepanjang sejarah.
Kitab-kitab langit seperti Al-Quran, Injil dan Taurat serta kitab suci
kaum Hindu, Yunani dan Romawi menyebut madu lebah sebagai makanan
bernilai yang memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai obat dan
penambah tenaga. Kitab Injil menyebut madu sebagai karunia yang
melimpah. Al-Quran menyebut madu sebagai anugerah ilahi. Bahkan,
al-Quran mengabadikan salah satu nama suratnya dengan nama al-Nakhl yang bermakna lebah madu. Allah Swt dalam al-Quran menyebut madu sebagai obat bagi manusia.
Sejak dahulu kala para ilmuwan dan pemikir dunia menganjurkan manusia
mengkonsumsi madu. Dari filosof terkemuka Yunani, Aristoteles hingga
pemikir muslim Ibnu Sina menjelaskan khasiat madu. Pemikir Yunani
lainnya menilai madu berkhasiat memudahkan pengobatan sakit saluran
pencernaan, jantung dan ginjal. Julius Caesar berkeyakinan bahwa madu
berkhasiat mengobati sejumlah penyakit akut. Ibnu Sina dalam bukunya
Kanoon secara khusus menyinggung khasiat madu sebagai obat berbagai
macam penyakit.
Madu alami memiliki berbagai kandungan
vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Vitamin terpenting dalam madu
antara lain, vitamin B 2,B3,B5, B6 dan C. Selain itu madu juga
mengandung nutrisi lainnya seperti energi, karbohidrat, fiber, kalsium,
magnesium, seng, zat besi, potasium, sodium dan fosfor.
Pakar ilmu gizi dalam riset terbarunya mengungkapkan bahwa kadar gula
alami merupakan unsur terbesar dalam madu yang berkisar antara 75
hingga 79 persen. Tidak ada kadar gula yang lebih besar dari madu.
Kandungan nutrisi dalam madu mudah dan cepat dicerna, karena madu juga
kadar enzim yang berpengaruh untuk memudahkan percernaan makanan.
Pakar gizi dan biologi berkesimpulan bahwa madu memiliki kandungan
mineral tertinggi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Tidak
salah jika dikatakan bahwa madu termasuk makanan yang paling bernilai
bagi manusia. Berbagai kandungan mineral seperti sodium, fosfor,
vitamin, kalsium, magnesium, zat besi dan seng yang terdapat dalam madu
memperkuat anggota badan, terutama memperkokoh tulang. Hingga kini, para
peneliti masih menyelediki kandungan lain dari madu. Mereka mencari
khasiat madu bagi pengobatan sejumlah penyakit.
Mengenai madu, Rasulullah bersabda,"Allah Swt memberkati madu, karena
ada khasiat pengobatan di dalamnya. 79 Nabi memohon kepada Allah
kesinambungan khasiat madu."
Allah Swt berfirman dalam surat an-Nakhl ayat 68-69, "Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan."
A-Quran menjelaskan kehidupan lebah
sebagai contoh dan pelajaran bagi umat manusia. Kehidupan lebah menjadi
tanda-tanda kekuasaan atas Allah bagi orang-orang yang berpikir. Di ayat
ini, Allah Swt dengan indah mengungkapkan keragaman warna madu, dan
menyebut madu sebagai minuman dengan warna bervariasi.
Warna madu berbeda-beda berdasarkan jenis lebah, bunga maupun tumbuhan
yang diisapnya. Variasi madu juga memiliki khasiat yang beraneka ragam.
Misalnya, madu yang berasal dari lebah yang menghisap herbal avishan
berwana kemerah-merahan. Madu Avishan ini berkhasiat sebagi
obat batuk serta mengatasi ganguan lambung, dan penyakit influenza.
Adapun madu yang dihasilkan dari lebah yang menghisap Shabdar
berwarna terang, dan berguna untuk mengobati sakit kepala dan migrain.
Keragaman warna madu selain menunjukkan variasi makanan lebah, juga
menjelaskan keragaman selera. Menariknya, kini ilmu gizi membuktikan
bahwa warna berpengaruh untuk membangkitkan selera makan.
Pakar lebah menyatakan bahwa sarang lebah yang dihuni ribuan lebah madu
hanya membutuhkan beberapa kilo madu untuk hidup selama setahun.
Menurut mereka, untuk mengatasi rasa lapar setiap lebah madu cukup
dengan menghisap dua atau tiga bunga selama sehari. Namun lebih dari
upaya mengatasi rasa lapar itu, lebah madu setiap jam mendatangi 250
bunga dan menempuh jarak sekitar empat kilometer. Dalam usia yang pendek
mereka menimbun makanan yang dibutuhkan di sarang dan menghadiahkan
madu bagi manusia. Imam Ali berkata, "Ambillah yang terbaik seperti
lebah mengambil yang terbaik menjadi madu."
Madu
adalah makanan yang sangat berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit.
Salah satu khasiat terpenting madu adalah antimikroba. Berbeda dengan
jenis makanan pada umumnya yang menjadi media paling baik bagi
perkembangbiakan mikroba. Madu justru merupakan makanan pembunuh
mikroba. Dengan demikian, madu sangat efektif mengatasi infeksi. Dahulu
kala, infeksi diobati menggunakan madu yang dipakai sebagai salep.
Madu juga sangat sehat bagi jantung dan pembuluh darah. Selain itu,
madu membantu melancarkan penyumbatan saluran darah, dan menghancurkan
kolesterol yang merugikan, karena memiliki enzim diastes. Untuk itu madu
dianjurkan sangat baik dikonsumsi oleh manusia lanjut usia dan orang
yang menderita penyakit jantung.
Para analis dari
Universitas Pennsylvania, AS, melakukan riset terhadap sejumlah
anak-anak berusia 2 hingga 18 bulan yang menderita penyakit batuk akibat
infeksi pernafasan. Mereka menyaksikan pengaruh signifikan madu dalam
meredakan batuk, bahkan lebih baik dari obat batuk anak yang mengandung
dextromethorphan.
Menariknya, meski madu termasuk
makanan manis, tapi tidak merusak gusi dan gigi, bahkan sebaliknya
memperkuat gusi dan gigi. Selain itu, madu juga sangat baik untuk
kesehatan kulit dan melindungi dari penuaan kulit. Ibnu Sina mengatakan,
madu mengandung unsur yang yang menjaga kemudaan. Kini masker natural
dari madu digunakan untuk meremajakan kulit.
Berbagai
khasiat madu menyebabkan Rasulullah dan para Imam menyarankan untuk
mengkonsumsi makanan bernilai ini. Imam Ridha berkata, "Jangan menolak
uluran tangan orang yang memberikan hadiah madu kepadamu." (IRIB
Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar