Minggu, 17 Juni 2012

Islam, Gizi dan Kesehatan; Mengenali Khasiat Madu

Lebah madu senantiasa dihormati umat manusia sepanjang sejarah. Kitab-kitab langit seperti Al-Quran, Injil dan Taurat serta kitab suci kaum Hindu, Yunani dan Romawi menyebut madu lebah sebagai makanan bernilai yang memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai obat dan penambah tenaga. Kitab Injil menyebut madu sebagai karunia yang melimpah. Al-Quran menyebut madu sebagai anugerah ilahi. Bahkan, al-Quran mengabadikan salah satu nama suratnya dengan nama al-Nakhl yang bermakna lebah madu. Allah Swt dalam al-Quran menyebut madu sebagai obat bagi manusia.

Sejak dahulu kala para ilmuwan dan pemikir dunia menganjurkan manusia mengkonsumsi madu. Dari filosof terkemuka Yunani, Aristoteles hingga pemikir muslim Ibnu Sina menjelaskan khasiat madu. Pemikir Yunani lainnya menilai madu berkhasiat memudahkan pengobatan sakit saluran pencernaan, jantung dan ginjal. Julius Caesar berkeyakinan bahwa madu berkhasiat mengobati sejumlah penyakit akut. Ibnu Sina dalam bukunya Kanoon secara khusus menyinggung khasiat madu sebagai obat berbagai macam penyakit.

Madu alami memiliki berbagai kandungan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Vitamin terpenting dalam madu antara lain, vitamin B 2,B3,B5, B6 dan C. Selain itu madu juga mengandung nutrisi lainnya seperti energi, karbohidrat, fiber, kalsium, magnesium, seng, zat besi, potasium, sodium dan fosfor.

Pakar ilmu gizi dalam riset terbarunya mengungkapkan bahwa kadar gula alami merupakan unsur terbesar dalam madu  yang berkisar antara 75 hingga 79 persen. Tidak ada kadar gula yang lebih besar dari madu. Kandungan nutrisi dalam madu mudah dan cepat dicerna, karena madu juga kadar enzim yang berpengaruh untuk memudahkan percernaan makanan.

Pakar gizi dan biologi berkesimpulan bahwa madu memiliki kandungan mineral tertinggi  yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Tidak salah jika dikatakan bahwa madu termasuk makanan yang paling bernilai bagi manusia. Berbagai kandungan mineral seperti sodium, fosfor, vitamin, kalsium, magnesium, zat besi dan seng yang terdapat dalam madu memperkuat anggota badan, terutama memperkokoh tulang. Hingga kini, para peneliti masih menyelediki kandungan lain dari madu. Mereka mencari khasiat madu bagi pengobatan sejumlah penyakit.

Mengenai madu, Rasulullah bersabda,"Allah Swt memberkati madu, karena ada khasiat pengobatan di dalamnya. 79 Nabi memohon kepada Allah kesinambungan khasiat madu."

Allah Swt berfirman dalam surat an-Nakhl ayat 68-69, "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."

A-Quran menjelaskan kehidupan lebah sebagai contoh dan pelajaran bagi umat manusia. Kehidupan lebah menjadi tanda-tanda kekuasaan atas Allah bagi orang-orang yang berpikir. Di ayat ini, Allah Swt dengan indah mengungkapkan keragaman warna madu, dan menyebut madu sebagai minuman dengan warna bervariasi.

Warna madu berbeda-beda berdasarkan jenis lebah, bunga maupun tumbuhan yang diisapnya. Variasi madu juga memiliki khasiat yang beraneka ragam. Misalnya, madu yang berasal dari lebah yang menghisap herbal avishan berwana kemerah-merahan. Madu Avishan ini berkhasiat sebagi obat batuk serta mengatasi ganguan lambung, dan  penyakit influenza. Adapun madu yang dihasilkan dari lebah yang menghisap Shabdar berwarna terang, dan berguna untuk mengobati sakit kepala dan migrain. Keragaman warna madu selain menunjukkan variasi makanan lebah, juga menjelaskan keragaman selera. Menariknya, kini ilmu gizi membuktikan bahwa warna berpengaruh untuk membangkitkan selera makan.

Pakar lebah menyatakan bahwa sarang lebah yang dihuni ribuan lebah madu hanya membutuhkan beberapa kilo madu untuk hidup selama setahun. Menurut mereka, untuk mengatasi rasa lapar setiap lebah madu cukup dengan menghisap dua atau tiga bunga selama sehari. Namun lebih dari upaya mengatasi rasa lapar itu, lebah madu setiap jam mendatangi 250 bunga dan menempuh jarak sekitar empat kilometer. Dalam usia yang pendek mereka menimbun makanan yang dibutuhkan di sarang dan menghadiahkan madu bagi manusia. Imam Ali berkata, "Ambillah yang terbaik seperti lebah mengambil yang terbaik menjadi madu."

Madu adalah makanan yang sangat berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu khasiat terpenting madu adalah antimikroba. Berbeda dengan jenis makanan pada umumnya yang menjadi media paling baik bagi perkembangbiakan mikroba. Madu justru merupakan makanan pembunuh mikroba. Dengan demikian, madu sangat efektif mengatasi infeksi. Dahulu kala, infeksi diobati menggunakan madu yang dipakai sebagai salep.

Madu juga sangat sehat bagi jantung dan pembuluh darah. Selain itu, madu membantu melancarkan penyumbatan saluran darah, dan menghancurkan kolesterol yang merugikan, karena memiliki enzim diastes. Untuk itu madu dianjurkan  sangat baik dikonsumsi oleh manusia lanjut usia dan orang yang menderita penyakit jantung.

Para analis dari Universitas Pennsylvania, AS, melakukan riset terhadap sejumlah anak-anak berusia 2 hingga 18 bulan yang menderita penyakit batuk akibat infeksi pernafasan. Mereka menyaksikan pengaruh signifikan madu dalam meredakan batuk, bahkan lebih baik dari obat batuk anak yang mengandung dextromethorphan.

Menariknya, meski madu termasuk makanan manis, tapi tidak merusak gusi dan gigi, bahkan sebaliknya memperkuat gusi dan gigi. Selain itu, madu juga sangat baik untuk kesehatan kulit dan melindungi dari penuaan kulit. Ibnu Sina mengatakan, madu mengandung unsur yang yang menjaga kemudaan. Kini masker natural dari madu digunakan untuk meremajakan kulit.

Berbagai khasiat madu menyebabkan Rasulullah dan para Imam menyarankan untuk mengkonsumsi makanan bernilai ini. Imam Ridha berkata, "Jangan menolak uluran tangan orang yang memberikan hadiah madu kepadamu." (IRIB Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar