Mengenang kembali masa-masa beberapa tahun yang lalu ternyata dapat
menumbuhkan inspirasi untuk menjadikan tulisan kembali. Kali ini soal
perjalanan sekitar tahun 2000an waktu sering menempuh rute
Yogya-Semarang. Perjalanan dengan kendaraan sendiri sering dilewatkan
dengan singgah sekedar beristirahat, makan atau bahkan berekreasi. Salah
satu rekreasi yang waktu itu kami lakukan adalah di daerah Grabak
Magelang.
Daerah ini bukan daerah wisata sebenarnya. Kalau diperhatikan lebih
tampak pada daerah pedesaan biasa, namun bagi kami pun bisa digunakan
untuk rekreasi. Kalau dicermati daerah ini sudah menjadi sentra tanaman
bunga sedap malam. Bunga potong untuk rangkaian ornamen bunga ini
sebelumnya lebih dikenal ditanam di daerah Bandungan Semarang. Kami yang
saat itu masih berjumlah tiga orang, karena memang anak baru satu,
senang-senang saja singgah di daerah Grabak ini.
Bunga ini memiliki nama Sedap Malam karena memang bunga mengeluarkan
aroma yang cukup harum dan dapat menjadi pengharum ruangan. Terlebih
jika mulai malam, aroma bunga ini mulai menebarkan aroma wanginya dengan
lebih kuat lagi mungkin karena banyak kuncup bunga yang mekar menjelang
malam ini. Dari asal inilah maka bunga ini memiliki nama Sedap Malam.
Kuntum bunga sedap malam cukup awet untuk disimpan dalam vas atau
rangkaina bunga. Bila tangkai bunga sedap malam dipotong bersama kuntum
bunga yang sebagian sudah mekar akan mampu bertahan selama 5 – 10 hari.
Dari beberapa sumber disebutkan kalau tanaman sedap malam termasuk salah
satu jenis flora yang didatangkan dari Meksiko (Amerika). Tanaman ini
dapat beradaptasi dengan baik di daerah beriklim panas (tropis) seperti
di Indonesia mulai dari daerah dataran menengah sampai tinggi
(pegunungan). Tanaman ini cukup laris pada hari-hari biasa dan lebih
banyak dibutuhkan lagi saat musim hajatan perkawinan atau hari-hari
besar untuk dekorasi. Bahkan untuk rangkaian bunga kematian pun bunga
ini menjadi salah satu komponen pengisi.
Tanaman sedap malam memiliki nama ilmiah Polyanthes tuberosa L. Tanaman ini masih satu keluarga dengan jenis bakung-bakungan (Amarillidaceae).
Jenis ini cukup banyak diantaranya bakung biru (Agapanthus aprikanus
L), bakung laut (Crinum astatikum), bunga september (Euriclus alba) dan
bunga lili (Lilium longiforum). Susunan tubuh tanaman sedap malam
terdiri atas akar, batang sebenarnya (Disus), umbi (batang semu), daun
dan tangkai bunga lengkap dengan kuntum bunganya. Daun tanaman sedap
malam bentuknya panjang dan pipih berwarna hijau mengkilap pada bagiian
permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun, pada
pangkal daun terdapat bintik berwarna kemerah-merahan. Tiap tangkai
bunga melekat 5 – 12 kuntum bunga atau lebih yang mekarnya tidak
bersamaan, warna mahkota bunga putih bersih namun adapula yang berwarna
kemerah-merahan.
Tanaman ini relatif mudah dibudidayakan. Penanaman sedap malam dapat
dilakukan sepanjang musim, asalkan air tanahnya memadai. Namun waktu
yang tepat sebaiknya disesuaikan, agar waktu panen jatuh pada hari-hari
besar tersebut. Dari literatur disebutkan kalau tanaman membutuhkan
kondisi iklim yang cukup lembab (13 – 27 oC), curah hujan 1.900 – 2.500
mm/th dan penyinaran matahari penuh. Daerah paling ideal untuk
pengembangan sedap malam adalah pada ketinggian 600 – 1.500 m dpl.,
dengan jenis tanah andosol. Hal yang terpenting dalam pemilihan jenis
tanah adalah tanah harus subur, gembur, banyak mengandung bahan organik
(humus), aerasi dan drainase tanah baik serta derajat kemasaman
tanahnya (pH) antara 5,0 – 5,7.
Budidaya dilakukan diawali dengan pengolahan tanah yang dikeringkan
dan dibuat talud kemudian dialiri air sehingga basah. Selanjutn dibuat
bedengan-bedengan lebar 100 cm, tinggi 20 – 30 cm (panjang tergantung
kondisi lahan), jarak parit antar bedengan 30 – 40 cm, buat saluran
pemasukan dan pembuangan air. Untuk menjaga kesuburan ditambahkan pupuk
kandang yang telah matang (jadi) hingga tercampur rata dengan tanah.
Penanaman dilakukan dengan menanam umbi dalam lubang dengan jarak 20 X
20 cm. Ke dalam lubang diberikan pupuk urea dengan cara dimasukkan ke
dalam lubang di sisi kiri dan kanan atau dibuat larikan diantara barisan
lubang tanam dan kemudian lubang tanam yang telah diisi umbi ditutup
dengan tanah. Kelembaban dijaga dengan selalu penyiraman bedengan.
Pemeliharaan dilakukan meliputi (1) pengairan/penyiraman, terutama
pada fase awal tumbuhnya bibit (1 – 2 kali sehari) atau tergantung
keadaan tanah dan iklim dan sebaiknya pada waktu pagi dan sore, saat
suhu tanah tidak terlalu tinggi; (2) Penyulaman : bagi bibit yang
tidak tumbuh atau busuk, paling tidak 5 – 15 hari setelah tanam, agar
pertumbuhan bibit sulaman dapat seragam dengan bibit yang sudah tumbuh
terlebih dahulu; (3) Penyiangan : untuk membuang rumput-rumput liar,
paling tidak 3 bulan setelah tanam atau tergantung keadaan pertumbuhan
rumput; sebaiknya pada saat penyiangan juga dilakukan (3) penggemburan
tanah; Pemupukan susulan : (6 bulan setelah tanam) dengan campuran NPK,
untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman sedap malam menjelang berbunga.
Waktu itu kami juga diajari pembuatan bibit tanaman untuk periode tanam
berikutnya. Untuk diketahui tanaman sedap malam diperbanyak secara
vegetatif yaitu dengan menggunakan umbinya. Kami diajak pergi ke dapur
rumah dimana di atas langit-langit atap terdapat para-para yang ternyata
digunakan untuk penimbunan umbi. Jadi dari rumpun induk yang telah
berumur tua (>2 tahun), berumbi banyak, sehat dan produktif berbunga,
dipilih sebagai tanaman induk.Rumpun induk tersebut dibongkar dengan
menggunakan alat bantu cangkul atau koret atau garpu atau alat lainnya,
kemudian dibuang seluruh daun-daunnya, dibersihkan rumpun induk dari
akar-akarnya maupun tanah yang masih menempel. Selanjutnya umbi disimpan
dan dibiarkan di tempat yang teduh dan strategis dalam wadah atau
tampah secara merata seperti di atas dapur tadi selama 1 – 3 bulan
sampai umbi-umbi tampak bertunas dan siap untuk ditanam. Tujuan
pengeringan umbi di atas tungku dapur sampai bertunas adalah untuk
mendapatkan pertumbuhan umbi bibit yang seragam/merata.
Ciri-ciri bunga sedap malam sudah siap panen adalah tanaman berumur 7
– 8 bulan setelah panen dan pad setiap tangkai bunga telah mekar 2 – 3
kuntum bunga. Panen dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, pemetikan
dilakukan setiap 3 – 7 hari sekali atau tergantung keadaan bunga di
kebun yang siap panen. Penanganan pasca panen agar kesegaran bunga dapat
dipertahankan cukup lama dengan cara pengumpulan hasil bunga potong
dipenampungan sementara setelah itu dilakukan pembersihan, penyortiran,
pengikatan, pengemasan dalam keranjang atau karton yang berlubang.
Dari daerah Grabak ini, bunga sedap malam potong disetor ke pasar di
Bandungan atau langsung ke penjual bunga di beberapa kota seeperti
Semarang, Magelang, Yogya dan lain-lain. Harga ditentukan berdasarkan
kualitas bunga berupa jumlah kuntum per tangkainya. Selain itu juga
ditentukan berdasarkan bentuk tangkai, kalau bengkok ikut termasuk yang
disortir.
Waktu itu kami juga sempat membeli banyak tangkai bunga dan umbi
untuk bibit yang ditanam di rumah. Sepanjang jalan mobil kami berganti
aroma, jadi lebih alami dengan aroma sedap malam ini, aroma pengahrum
ruangan dekat AC hilang sudah….
Omong-omong perjalanan dulu itu juga termasuk wisata lho… suasana
jadi senang, dapat ilmu pengetahuan baru, dan dapat kenalan baru. Satu
lagi murah meriah, tanpa tiket masuk, bonus suguhan teh manis, dan
pulang membawa satu ikat besar bunga sedap malam langsung dari kebunnya.
Siapa berminat ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar