Jumat, 15 Juni 2012

Pesawat Tanpa Awak Venezuela-Iran Belum Bisa Tandingi Milik AS

Pesawat Tanpa Awak Venezuela-Iran Belum Bisa Tandingi Milik AS
Pesawat tak berawak Venezuela
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS - Hasilnya mungkin belum bisa menyamai Global Hawk milik  As, atau Reaper yang mematikan. Tapi, setidaknya, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, resmi mengumumkan negaranya tengah berada di jalur pembuatan pesawat tanpa awaknya sendiri atau yang kerap disebut drone.

Berdasar laporan-laporan selama pertemuan dengan pemimpin militer senior, Rabu (13/6), Chaves mengatakan, salah satu dari tiga pesawat yang akan dibuat, dirakit di dalam Venezuela. "Kami tarus mebuat mereka, bukan hanya untuk keperluan militer, melainkan juga untuk peralatan sipil," ujar Chavez.

Chaves menambahkan bahwa drone itu dibangun oleh teknisi gabungan antara Venezuela dan sekutunya, yakni Rusia, Cina dan iran. Sementara pengakuan penjabat lain menyebut bahwa pesawat yang dirakit di dalam negeri dibangun dan dirakit oleh para teknisi yang dilatih di Iran.

Pesawat dengan panjang 40 meter dengan bentang pesawat 30 meter, dirancang untuk bisa terbang hingga 9 ribu kaki dalam jarak 100 kilometer. Pesawat itu tidak dilengkapi dengan pengusung senjata.

Media Iran merespon cepat pernyataan Chaves dengan membuat pengumuman, bahwa Venezuela pastinya belum bisa membangun sendiri drone tersebut tanpa bantuannya.

Program drone Iran pun bisa dianggap masih baru. Berdasar laporan FARS pada September lalu, drone baru Teheran, Butterfly, didesain oleh mahasiswa dari Modern Technologies Engineering College, Universitas Tabriz dengan tujuan menghasilkan pesawat yang dengan bobot stabil untuk jangka waktu terbang lama.

Butterfly bakal memiliki kemampuan terbang hingga ketinggial 15 ribu kaki selama tiga setengah jam. Radius operasi yang bisa ditempuh yakni 50 kilometer.

Sebagai tambahan, ada tiga kamera warna beresolusi tinggi. Butterfly juga mampu mengangkut beban hingga 9 kilogram.

Memang masih jauh bila dibandingkan dengan drone milik AS. Salah satu pesawat tak berawak milik Angkatan Laut AS saat ini yang digunakan memantau area, mampu terbang hingga kecepatan 357 mph selama 30 jam nonstop dengan ketinggian mencapai 60 ribu kaki.


Pesawat tak berawak, Butterfly, milik Iran
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: AFP/Press TV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar