Minggu, 17 Juni 2012

Ikan Louhan

ikan-louhan
Ikan louhan (Flowerhorn) bagi sebagian orang merupakan ikan pembawa Hoki. Bagi siapa saja yang memelihara dan memilikinya diyakini akan mendatangkan keberuntugan. Anggapan sebagai Ikan Hoki merupakan keyakinan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat tertentu. Namun demikian secara hitung-hitungan bisnispun sebenarnya ikan Louhan adalah suatu komoditas bisnis yang teramat sangat mejanjikan. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana membudidayakan ikan louhan secara baik dan benar.
Ikan Louhan yang dicirikan dengan benjolan di kepala, sering diistilahkan jenong atau nonong, warna warni di tubuhnya serta adanya huruf cina atau huruf arab di di bagian tubuhnya. Disebut juga flower horn karena warna tubuhnya yang warna-warni bagai bunga, dan benjolan di kepala bagai sebuah tanduk.
Asal Mula Louhan
Progam pengembangbiakan telah dimulai sejak tahun 1993. Orang Malaysia terutama banyak yang mengagumi ikan dengan kepala menonjol, yang dikenal sebagai Karoi atau “kapal perang”, ditemukan di bagian barat negara mereka. Dahi sedikit menonjol dan ekor panjang ikan ini berharga untuk para peminat masyarakat Taiwan sebagai tanda pembawa keberuntungan dalam geomansi. Pada tahun 1994, iblis merah Cichlid (genus Amphilophus) yang diimpor dari Amerika Tengah ke Malaysia dan hasil hibrida parrot cichlid yang diimpor dari Taiwan ke Malaysia dan dibesarkan ikan ini secara bersamaan, menandai kelahiran ikan lou han tersebut.
Pada tahun 1995, perkawinan persilangan diadakan lebih lanjut dengan Human Face Red God of Fortune, yang menghasilkan jenis baru yang disebut Five-Colors God of Fortune. Karena warnanya yang indah, ikan ini menjadi cepat populer. Penyempurnaaan secara selektif terus berlanjut hingga tahun 1998, ketika Seven-Colors Blue Fiery Mouth (yang juga disebut sebagai Greenish Gold Tiger) yang diimpor dari Amerika Tengah, dan hasil perkawinan silangnya dengan Jin Gang Blood Parrot dari Taiwan. Pembelesteran ini akhirnya menghasilkan generasi pertama hibrida flowerhorn Hua Luo Han, yang kemudian diikuti dengan perkenalan flowerhorn berikutnya.
Kedatangan di Dunia Barat
Ketika flowerhorn pertama kali diimpor ke Amerika Serikat, hanya ada dua jenis ikan ini yang distribusi, flowerhorn dan Golden Base. Maka dari itu datanglah dua varietas, mereka dengan mutiara (bintik-bintik perak putih pada kulit) dan yang tidak. Golden Base juga memiliki dua varietas, mereka yang pudar dan yang tidak. Di antara segala jenis flowerhorn, yang tanpa mutiara dengan cepat disusul popularitasnya oleh mereka yang mempunyai mutiara, menjadi skala flowerhorns mutiara, atau Zhen Zhu. Dengan Golden Base, yang dikembangkan kulit menjadi keemasan yang menarik ditempatkan pada flowerhorn kulit abu-abu itu.
Pada tahun 1999, ada empat jenis flowerhorn yang tersedia di pasar Amerika: flowerhorn biasa, flowerhorn skala mutiara, flowerhorn emas, dan fader. Peternak komersial pengkembang biak, dan ikan yang dipilih untuk penampilan tanpa memperhatikan terminologi. Akibatnya, nama menjadi sesuatu yang membingungkan dan jenis keturunan menjadi sulit dilacak.
Sekitar 2000-2001, berbagai Kamfa muncul. Ini adalah hibrida dari setiap jenis flowerhorn yang disilangkan dengan spesies dari genus Vieja atau dengan Parrot Cichlid jenis apapun. Ini membawa beberapa sifat baru, seperti mulut pendek, ekor terbungkus, mata cekung, dan gundukan yang semakin besar di bagian kepala. Melihat ini, mereka yang membesarkan di Zhen Zhus baik itu peternakan ikan untuk mengembangkan lebih cepat dan menjadi lebih berwarna, untuk bersaing dengan jenis Kamfa.
Jenis
Berdasarkan jenisnya, ikan Louhan dibagi menjadi 6 jenis:
  1. CHINWA
  2. CENCU
  3. FLY MARKING
  4. GOLDEN BEST
  5. CLASSIC
  6. FREE HEAD
Perawatan
Flowerhorn Cichlid diharuskan untuk disimpan pada suhu air 80-85 °F, dan pH kurang dari 7.4-8.0. Mereka membutuhkan tangki minimum sekitar 20-30 galon untuk tumbuh. Jika agresif dan teritorial, dua atau lebih flowerhorn biasanya tidak disimpan secara berkelompok, tetapi isi tangki mereka dapat dibagi dengan membagi akrilik atau krat telur.
Aquarium untuk memelihara louhan
Aquarium sebaiknya disesuaikan dengan dengan ukuran louhan sebagai perbandingan, untuk louhan berukuran 40-50cm sebaiknya ukuran aquarium adalah 200x170x80cm. Aquarium yang baik untuk louhan harus dilengkapi : Aerator dan Filter, Heater, Tempat Persembunyian, Bebatuan, Tanaman Air dan Pencahayaan yang cukup.
Kiat Memilih Louhan
Ciri-ciri Louhan berkualitas baik :
  • Sirip atas bawah dan ekor seimbang
  • Bintik hitam tegas dari pangkal ekor sampai insang
  • Lingkaran warna perak keemasan metalik melingkari bintik hitam
  • Tampak bintik mutiara hampir di seluruh badan
  • Warna dasar tubuh merah cerah dan kuning cerah
  • Sirip dan ekor merekah melebar dan utuh
  • Nongnong di kepala tampak proporsional
  • Mata merah satu lingkaran penuh
Pakan Untuk Louhan
Makanan alami dan makanan buatan. Makanan alami terdiri dari : Artemia, Kutu Air, Jentik Nyamuk, Cacing Rambut dan Sutra, Cacing Darah, Cacing Tanah dan Udang. Makanan Buatan berupa pelet khusus Louhan dapat diberikan berselingan dengan Cacing atau Udang.
Mengatasi Penyakit/Hama
Penyakit yang sering menyerang Louhan adalah penyakit jamur, gejala yang tampak pada tubuh louhan adalah tubuh seperti diselimuti benang halus.
Cara mengatasi penyakit ini adalah :
  • Hindari Ikan terluka
  • Merendam Lohan kedalam larutan Malachite Green Oxalat dengan perbandingan 3g untuk 1 kubik air. Ikan direndam kurang lebih 30 menit
  • Setelah selesai maka masukkan louhan kedalam aquarium yang telah dibersihkan dan diganti dengan air baru.
Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Actinopterygii
  • Ordo: Perciformes
  • Famili: Cichlidae
  • Genus: Amphilophus
  • Spesies: A. trimaculatus
  • Nama binomial: Amphilophus trimaculatus
Kritik
Kritik juga telah terdengar mengenai flowerhorn, yang sebenarnya merupakan ikan buatan manusia, ke dalam taksa ikan, yang disediakan untuk identifikasi spesies yang ditemukan di alam. Praktek ini dapat membuat identifikasi cichlid semakin sulit. Pembiakan dengan garis keturunan yang murni spesies Cichlid telah terjadi di sejumlah cichlid yang umumnya disimpan untuk tujuan hobi, risiko kerugian adalah tentang material genetik.
Pengembangbiakan Flowerhorn juga memberikan kontribusi akan permintaan komersial untuk pembuatan ikan jenis baru dan berbeda yang mungkin dapat menyebabkan praktek yang dipertanyakan serta diragukan seperti peternakan untuk kelainan bentuk anatomi (seperti yang terjadi di peternakan ikan mas).
Flowerhorn telah dikritik oleh beberapa penggemar Cichlid dan pemerhati lingkungan untuk sejumlah alasan. Minat flowerhorn mengakibatkan pemusnahan surplus dan cacat ikan, beberapa yang dibuang di alam liar di Malaysia dan Singapura, di mana mereka mudah beradaptasi dan mengganggu ekosistem sungai dan kolam. Seperti cichlids lainnya, flowerhorn bersifat agresif dan dapat berkembang biak dengan cepat, bersaing dan memangsa ikan asli.
(Berbagai Sumber)

Menggeluti Usaha Budidaya Ikan Koi

Liukan sekelompok ikan koi yang sedang diberi makan ini terlihat sempurna dan penuh keindahan. Selaras dengan keindahan tubuhnya, ikan koi juga merupakan ikan pembawa keberuntungan. Karena itu, ikan ini tidak hanya layak dikoleksi, tetapi juga dibudidayakan. Salah satu tempat budidaya ikan koi adalah Koi Collection milik Roni, di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
Untuk mencapai Koi Collection milik Roni, dapat melalui Jalan Tol Jagorawi, keluar pintu tol Jati Asih, lalu mengambil arah ke Komsen. Letaknya di Desa Jati Asih, Kecamatan Jati Asih, Bekasi.
Tempat ini merupakan salah satu pilihan pehobi ikan koi menambah koleksinya. Disini sang pemiliknya, Roni, membudidaya ikan koi dengan konsep kembali ke alam Indonesia. Konsep versi Roni ini memberi naungan pada kolam koi dengan bangunan berbahan bambu dan beratap rumbia.
Walau sepintas tampak sederhana, namun koleksi ikan koi Roni tidak sesederhana naungan atap dan tiang bambunya. Koleksi koi disini kerap menyabet berbagai gelar bergengsi pada kontes ikan koi.
Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang mempunyai kekerabatan yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan nenek moyang ikan koi. Oleh karena itu, ikan koipun bisa dikonsumsi.
Di negara asalnya Jepang, ikan koi bisa mencapai panjang maksimum 120 cm. Sedangkan di Indonesia ikan koi baru bisa mencapai panjang maksimum 75 cm. Ikan koi termasuk ikan yang berumur panjang. Konon ikan koi milik Kekaisaran Jepang mencapai umur 120 tahun, dengan panjang 120 cm.
Ini adalah ikan koi terbesar disini. Jenisnya showa. Jenis showa ditandai dengan kombinasi tiga warna, hitam, putih dan merah. Showa ini panjangnya mencapai 75 cm. Ikan koi disini jumlahnya sekitar 3 ribu ekor. Panjangnya antara 15 cm sampai 75 cm. Harganya mulai dari 100 ribu hingga i25 juta rupiah per ekor. Kolam ikan koi disini sengaja dibuat lebih dalam. Rata-rata kedalamannya 1,5 m. Sedangkan ikan koi di kolam taman milik pehobi, kedalamannya berkisar setengah meter hingga satu meter.
Dengan perawatan yang cermat dan kecintaannya terhadap ikan koi, Roni mampu menghasilkan ikan koi berkualitas unggulan, yang mampu menembus pasar ekspor di luar negeri, seperti Jerman dan Belanda. (Helmi Azahari/Ijs)
dari : indosiar.com

lemon fish.

tadi siang akhirnya jadi juga ke toko ikan, ditemenin ama temen pergi ke toko ikan “Gampang Ingat” yang ada di Jl. Karapitan (orang Bandung mah pasti tauu :D )
pertamanya bingung banget pas udah nyampe toko karena jujur aja ini pengalaman pertama mut plihara ikan.. gatau apa2 deh soal dunia per-ikan-an..
ada banyak banget jenis ikan hias yang dijual di toko ini.. nama ikannya aneh dan unik2.. tadinya kepincut ama ikan oranda.. mirip ikan koki gitu.. bulet2 gemuk.
tapi pas liat ada ikan yang warnanya terang banget jadi penasaran.. ternyata itu namanya ikan lemon (lemon fish).. ga heran dinamain lemon fish, karena memang badan ikan itu berwarna kuning terang kayak buah lemon.
singkat kata, akhirnya mut beli lemon fish tuh 2 ekor.. oya sekalian beli perabot pendukung lainnya kayak aquariumnya dlsb (ceritanya, pokonya si muti ini lagi niat banget piara ikan, hehehe)
ini dia nih profil singkat lemon fish yang berhasil mut comot dari berbagai sumber..
lemon fish
nama latin ikan lemon adalah Neolamprologus Leleupi.. berasal dari danau Tangayika, Afrika.. di habitat aslinya, ikan ini hidup di pH tinggi, sekitar 7.8 sampai 9.0 dan suhu sekitar 25°C – 30°C.. tapi karena ikan2 di pasaran itu hasil peranakan turunan, jadi ga butuh kondisi seekstrim itu lagi, mereka udah bisa beradaptasi dengan lingkunganya..
ikan ini termasuk ikan yang doyan semua makanan alias rakus.. tambahan informasi lainnya, ikan lemon ini ternyata ikan yang galak, agresif dan suka menyerang.. (waduh, baru tau..)
untuk info terakhir itu kayanya bener banget..
ikan lemon mut yang satu ternyata suka agresif ama ikan lemon satunya. dia suka nempelin mulutnya di badan yang satunya, nyosor kaya mo nyium2.. mut kira lagi mesra2an tuh mereka.. tapi ngeliat reaksi ikan yang dicium2 ga bisa diem kesana kemari, mut mulai khawatir.. ini kayanya mereka lagi berantem alias serang2an.. buat menghindari jatohnya korban, akhirnya mut pisahin mereka berdua deh sekarang.. :(
trus soal ikan lemon doyan semua makanan, kayanya itu belum terbukti bener deh buat mut.. dari pas sore nyampe kosan dan mut masukin aquarium.. mut blom liat tuh ikan makan dengan lahap.. pelet yang mut kasih memang mereka makan, tapi sedetik kemudian mereka muntah2in lagi.. huhuhu.. pantes aja mereka saling serang.. lagi pada stress kali yaa.. kasian mereka T_T
ada faktanya loh.. ternyata ikan yang baru dateng dan sedikit stress/gelisah emang rada susah makan.. blum beradaptasi dengan baik gitu katanya..
ydah deh semoga aja besok pagi mereka masih hidup dan sehat2 aja :)
semangat semangaaaat..
ini belum saatnya untuk menyerah..
gpp gagal di awal, namanya juga proses belajar, muuuuut! hihihi ^_^

Arwana Asia

Arwana Asia (Scleropages formosus), atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh IUCN tahun 2004 [2]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.
In Prague sea aquarium

Cupang

Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

Jenis

Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini: [3]
Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang membangun sarangnya dengan busa (bublle nest)
  • Betta akarensis (Sarawak Betta)
  • Betta coccina (Clorat's Betta)
  • Betta bellica (Standard's Betta)
  • Betta tesyae (Peaceful Betta)
  • Betta smaragdina (Emerald Betta)
  • Betta imbelis (Slugger's Betta)
  • Betta splendens (Siamese Fighting Fish)
Jenis ikan cupang lain yang dikenal sebagai:

[sunting] Cupang hias

Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
  • Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
  • Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta barat, tepatnya didaerah slipi skitar tahun 1968[rujukan?]( oleh karena itu slipi di sebut juga sebagai pusat ikan cupang hias,nya indonesia ) Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
  • Double tail (ekor ganda)
  • Plakat Halfmoon
  • giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm

[sunting] Galeri Cupang

Bunga Melati Lambang Kesucian nan Sederhana

Bunga Melati lambang kesucian nan sederhana apalagi dengan warna putih dan bau harumnya. Karenanya bunga Melati sering dikaitkan dengan berbagai tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan salah satu spesiesnya yakni Melati Putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia.
Melati merupakan sekumpulan tanaman perdu yang dikelompokkan dalam gebus Jasminum. Bunga berbau harum yang menjadi lambang kesucian dan kemurnian ini terdiri atas lebih dari 200-an jenis yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa jenis diantaranya telah dibudidayakan manusia.
Di Indonesia, bunga Melati dikenal luas dengan berbagai nama daerah seperti Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Menuh (Bali), Mundu (Bima dan Sumbawa), Melur atau Melor (Gayo dan Batak Karo), Menur, Mlati, atau Melati (Jawa dan Sunda), Malete (Madura), dan Manyora (Timor). Di Inggris bunga ini dikenal sebagai Jasmine, sesuai dengan nama genus bunga ini, Jasminum.
Ciri-ciri dan Jenis Melati. Melati merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, dan hidup menahun. Daunnya hijau, berbentuk membulat. Bunganya berukuran kecil, umumnya berwarna putih, berbau harum dengan mahkota bunga selapis atau menumpuk.
Tanaman dengan aroma wangi dan menjadi lambang kesucian ini berasal dari Asia Selatan dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tiap spesies memiliki habitat yang berbeda, namun secara umum melati menyukai habitat beriklim tropis pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.600 meter dpl.
Bunga Melati yang sederhana namun wangi
Bunga Melati yang sederhana namun wangi
Meski hanya sedikit (sekitar 9 jenis saja) yang biasa dibudidayakan, bunga melati memiliki banyak spesies. Jumlah jenisnya mencapai 200-an spesies yang sebagian besar masih tumbuh meliar di hutan-hutan. Beberapa spesies yang populer di Indonesia diantaranya adalah:
  • Melati Putih, Melati Air (Jasminum sambac)
  • Melati Gambir (Jasminum pubescens)
  • Melati Gambir, Melati Hutan, Star Jasmine (Jasminum multiflora)
  • Melati Raja, King Jasmine (Jasminum rex)
Manfaat, Makna dan Filosofi Melati. Bunga melati mempunya berbagai manfaat mulai sebagai bunga tabur, bahan pembuatan minyak wangi, kosmetika, farmasi, karangan bunga, campuran teh hingga menjadi tanaman obat.
Selain itu bunga melati juga sering menjadi alat pelengkap berbagai tradisi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia seperti dalam upacara perkawinan.
Eratnya berbagai tradisi di nusantara yang berkaitan dengan bunga melati tidak terlepas dari makna filosofis bunga melati yang melambangkan kesederhanaan. Ini terlihat dari sosok tanaman melati yang sederhana, tumbuh meliar dan mempunyai bunga yang kecil seakan melambangkan kesederhaan.
Warnanya yang putih bersih serta tidak mencolok, bunga ini melambangkan kesucian dan keelokan budi. Bunga Melati mengeluarkan aroma harum yang lembut dan tidak menusuk hidung memberikan makna dan kesan lembut, nyaman, dan tenang. Di samping itu, tumbuhan ini dapat tumbuh dengan mudah tanpa membutuhkan perawatan yang rumit dan berbunga sepanjang tahun.
Karena itu pula tidak mengherankan jika kemudian salah satu jenis bunga melati yaitu Melati Putih (Jasminum sambac) ditetapakan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia, berdasarkan Kepres Nomor 4 Tahun 1993.
Dan saya adalah orang yang selalu terpikat dengan kesederhanaan bunga melati yang sekaligus menebarkan kesucian yang harum. Bagaimana dengan sobat?.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Lamiales; Famili: Oleaceae; Genus: Jasminum; Spesies: lihat artikel.

Bunga bangkai

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. [1] Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.

[sunting] Pemerian

Bunga bangkai di brosur Kebun Raya Bogor
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004 [2]. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,

[sunting] Lain-lain

Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.